Jumat, 07 Desember 2012

wanita idaman itu...




Tampil sesederhana mungkin, tapi berkelas.

Dia yakin dengan anggun, bahwa “less is more,” dan tidak latah meniru orang-orang minder yang berhias berlebihan.

Dari bahasa dan tata lakunya, dia wanita yang menjanjikan masa depan yang indah.

Dia tidak menuntut kekayaan, tapi laki-laki yang mendekatinya adalah yang memiliki rencana yang jelas untuk menyejahterakannya.

Dia tidak mewajibkan kehebatan pribadi calon pasangannya, tapi yang merasa pantas untuk mempersuntingnya pasti bukan pemalas, bukan pengeluh, dan bukan laki-laki yang banyak alasan.

Wanita idaman laki-laki, didiamkan oleh laki-laki idaman wanita.


Semoga adik-adik wanita tumbuh menjadi wanita idaman, yang dipersunting oleh laki-laki idaman.

Ingat ya?

Wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, dan sebaliknya.

Mario Teguh

doa merayuNya * kata paman mario....

Sahabatku yang baik hatinya, katakanlah ini sebagai kalimat-kalimatmu sendiri …

Tuhan, mungkin permintaanku di pagi ini agak tidak lazim, tapi aku tahu Engkau Maha Sabar, maka kumohon Engkau mendengarkan dan merestuinya.

Sesungguhnya aku telah lama merasa iri dengan perlakuanMu yang sangat memanjakan orang lain, seperti:


Kulihat banyak orang yang tidak tampan, tapi pasangannya cantik, gemulai dan anggun. Aku merasa iri melihatnya. Dapatkah hal yang sama terjadi kepadaku?

Sering juga kulihat wanita yang tidak cantik, tapi bersuami tampan, anggun dan sukses. Hatiku pilu melihatnya. Dapatkah hal yang sama terjadi kepadaku?

Aku sering menemui orang yang tidak pandai, tapi berpangkat tinggi. Dapatkah hal yang sama terjadi kepadaku?

Telah sering kutemui orang yang tidak berbakat dan biasa-biasa saja, tapi Kau kayakan dengan harta yang besar. Dapatkah hal yang sama terjadi kepadaku?

Banyak juga orang yang tubuhnya kecil dan tidak gagah, tapi yang sehat, bugar, kuat dan tahan terhadap penyakit. Dapatkah hal yang sama terjadi kepadaku?

Sering juga kulihat orang-orang biasa yang kikuk dalam bahasa cinta, tapi yang Kau bahagiakan dengan keluarga yang mesra dan setia. Dapatkah hal yang sama terjadi kepadaku?

Kapankah 'kesemena-menaan' yang indah seperti itu terjadi kepadaku?

Tuhan, betapa aku merindukan kebaikan hidup, yang mengeluarkanku dari batasan-batasan yang melambankan kemajuanku.

Perlakukanlah aku sama mudahnya dan sama indahnya dengan sesamaku yang telah Kau bahagiakan dengan kualitas kehidupan yang berada di atas kemampuan mereka.

Tuhan, hari ini – aku benar-benar memohon dari dasar hatiku yang sangat merindukan kelembutan dan kemurahanMu, berlakulah ‘semena-mena’ kepadaku, sebagaimana Engkau telah membahagiakan sebagian saudara dan sahabatku dengan kesemena-menaan yang tak kumengerti.

Semena-menalah Engkau menjadikanku sehat, damai, berbahagia dalam cinta dan keluarga yang harmonis, sukses dalam kebaikan, dalam nama, dalam pengaruh, dan dalam harta.

Aamiin

Jika aku belum pantas, aku mohon Engkau berlaku semena-mena dengan memantaskanku.

Aamiin

Tuhan, aku sungguh berharap.

Aamiin

----------------

Mario Teguh – Loving you all as always

Jika Anda ingin Tuhan juga berlaku dalam kesemena-menaan yang indah dalam memantaskan Anda bagi semua impian hati Anda, jangan lupa untuk menyertakan ‘Aamiin’ dari Anda.

Jika Tuhan berkenan, satu ‘Aamiin’ dari Anda sudah lebih dari cukup untuk memulai perubahan yang mengindahkan dan membesarkan kehidupan Anda.

Aamiin

Jika ada doa khusus yang ingin Anda sertakan bersama doa kita di pagi yang penuh kemungkinan ini, sertakanlah – agar kami semua bisa turut mengaminkannya.

Semoga kesemena-menaan Tuhan yang indah itu segera terjadi bagi Anda, dan bagi setiap jiwa yang membaca doa ini.

Aamiin

notes : yuk menjadi orangtua shalih....



Bagimana ya ngajak anak belajar qur'an? Gimana ngajak Hafalan surat2 pendek dg cara yg menarik? Maksudnya anak balita. Iinfo umur anak 3th n 1,5th. Si kakak, di tpa dah dikenalkan hijaiyah n tanda bacanya, tp kalo di rmh tdk mau, katanya iqro di tpa aj, sedih deh umminya...

ANSWER:

1. Belajar MEMBACA QUR'AN idealnya dimulai pd saat anak usia 7 thn. Plg cepat 6 thn. Belajar seperti ini harus melihat konsep atau cara berpkir anak. Anak2 < 7 th secara umum, konsep berpikirnya konkrit, sedangkan huruf2 latin, dan termasuk hijaiyah itu adalah symbol/lambang abstrak. JD itu sebabnya byk anak balita kesulitan utk belajar CALISTUNG, karena memang blm sesuai dg usianya.

2. BERBEDA DG BELAJAR MENGHAFAL QUR'AN, yg justru baik dimulai sedini mungkin, sejak bayi pun anak boleh diajarkan hafalan QUR'AN. Imam Syafii sudah hafidz usia 6 tahun. Agar tk jd beban dlm menghafal qur'an, hindari penuh tekanan dlm menghafalnya. Buat tantangan2 (chalenging) sesuai kemampuan anak dan orangtua sendiri. JIKA HAFAL 5 surat misalnya dpt hadiah 2 buku. 10 surat 5 buku. 1 Juz dpt sepeda. 10 Juz dpt umroh.

3. Sesering mungkin perdengarkan berulang-ulang murottal qur'an, karena suara yg diulang2 ini akan otomatis masuk ke dlm alam bawah sadar anak, sebagaimana anak tanpa kta ajarkan dpt dg mudah mengingat dg baim syair puluhan lagu.

4. Orangtua yang ingin anaknya hafal qur'an harus punya keyakinan dan tekad yg kuat. Bahw hafal qur'an itu utk kepentingan anaknya sendiri, bkn keepentingan orangtuanya. Bukan utk dibangga2kan orangtuanya, tp utk anak mencintai qur'an itu sendiri, agar hidup anak terwarnai qur'an itu sendiri.

Karena itu orangtua jg harus istiqomah dan rajin utk melakukan MUROJA'AH dg anak, membuat anak menyetor hafalannya tanpa harus merasa dtest dg misalnya melafalkan bersama2 setiap hari berulang yg menjadi hafalan anak, meski orangtua sendiri menggunakan qur'an langsung dibaca sementara anaknya melafalkan lisan.

5. Harus dsadari dr awal, jika anak sekadar bisa HAFAL DAN MEMBACA, hidup anak blum tentu ter-drive qur'an itu sendiri. Hafidz qur'an di Indonesia sgt berbeda hafidz qur'an di palestin misalnya, karena umumnya mereka MEMAKNAI DAN MENGERTI APA yg mereka ucapkan, apa yg mereka hafalkan, karena itu bahasa mereka. Dan ini dpt mempengaruh perilku anak2 dan org dewasa yg hafidz qur'an.

Tp, ini blom tentu terjadi di Indonesia. karena itu jika orangtua ingin anaknya hafal qur'an, idealnya dsertai dg program tambahan, pelajaran MEMAKNAI QUR'AAN, anak diajarkan utk mengerti bahasa arab, atau setidak2nya dceritakan makna setiap ayat yg mereka hafalkn, sedkit demi sedikit

6. Sebenarnya, mengajak anak mencintai Qur'an tidak harus menunggu anak bisa MEMBACA QUR'AN. Jauh sebelum anak bisa MEMBACA HURUF-HURUF DI ALQUR'AN, sebaiknya anak diajak dulu untuk mencintai Qur'an. Anak bisa diajak mencintai qur'an dengan cara mengenalkan isi Qur'an pada anak pada anak terlebih dahulu. Ini adalah ikhtiar untuk anak selalu 'mau' untuk tertarik dengan Al-Qur'an. Bisa membaca Qur'an sejak dini bukanlah jaminan anak setelah dewasa mau mengkaji isi Qur'an. Bahkan, memaksa anak bisa membaca Qur'an bukan pada waktunya justru kontraproduktif dengan tujuan mencintai Qur'an itu sendiri. 

Itu sebabnya, dalam hadits yang mahsyur tentang mengajarkan sholat pada anak misalnya, Rasulullah mencontohkannya mulai sejak 7 tahun. Mengapa tidak dibawahnya? Mengapa tidak usia 4 thn? Apalagi usia 3 tahun? Karena memang 'konsep berpikir' anak 7 tahun tentu lebih matang daripada anak2 dibawahnya secara umum. 

Survei saya pada ratusan orang, banyak dari mereka bisa membaca Qur'an sejak dini, tapi hanya segelintir dari mereka yang dewasanya kemudian mau 'tertarik' mengkaji isi Qur'an. Sebab mengkaji isi Qur'an adalah motivasi, sedangkan membaca Qur'an adalah kompetensi. 

Di Al-Qur'an, banyak sekali cerita, kisah, yang dapat diterangkan pada anak dan jika disampaikan dengan bahasa anak-anak dapat membuat anak justru betah dengan Qur'an. Ada cerita binatang, ada cerita Nabi-nabi, ada cerita orang-orang shalih. Al-Qur'an adalah sumber cerita yang kaya untuk anak-anak kita. Seru, sedih, gembira, ada di dalam Al-Qur'an. Bagi yang sudah ikut PSPA mungkin Abah pernah bercerita sedikit bagaimana metode ini dikenalkan pada anak.

Selamatkan generasi emas kami!!


Seorang ibu yang juga seorang guru beberapa waktu lalu berkirim pesan kepada saya:

Assalamualaikum Abah. Bbrp hari yg lalu seorang siswa tiba2 bertanya kpd saya, "ibu pernah ngga membayangkan laki2 & perempuan, telanjang, trus dempet2an?"

Sy jwb, "tidak. Memangnya ada apa menanyakan itu?" Dia jawab "ngga apa2, ada bayangan itu di pikiranku". Sy bingung, apakah ptanyaan seperti itu wajar bagi siswa laki2 kls 6 SD? Dan bagaimana menanggapinya? Saat itu sy memang sedang mengajarkan pelajaran IPA tentang perkembangbiakan pd manusia & dia jg sempat bertanya "alat kemaluan itu apa?"

Inilah yang membuat Abah harus menangis hari ini. Ketahuilah banyak anak hari ini otak dan pikirannya distimulasi habis-habisan dengan tayangan pornografi. Apa yang Anda sebutkan adalah salah satu dampak dari 'mental porno' anak-anak kita hari ini.

Dia bersikap jujur dan mungkin bertanya tentang hal ini pada orang yang dia percaya. Pada anak-anak tertentu, sepertiv anak SMP/SMA, bahkan ketika dia lihat gurunya, teman perempuannya, tantenya, bibinya, ibunya sendiri, kakak dan adiknya dia membayangkan bagaimana jika mereka dalam keadaan 'bugil' atau telanjang. Lalu pada tingkatan lain mereka kemudian berkhayal, bagaimana rasanya berciuman seperti di televisi, berhubungan badan seperti yang mereka lihat pada tayangan-tayangan di internet atau video yang pernah mereka lihat. Anak-anak Indonesia hari ini dipapar habis-habisan dari kiri kanan atas bawah mulai dari majalah remaja, televisi sampai internet dan games.

Coba periksa sekali-kali majalah remaja baik untuk cewek atau cowok. Apa yang diajarkan kepada anak-anak kita? "Tank top bulan ini? Padu padan mini shirt dan lingerie model luar? 5 atau 10 cara menggaet cowok?" yang majalah cowok ada banyak judul yang bertebaran semacam ini: 5 cewek dengan bibir terseksi.

Di televisi, coba periksa film hollywood di televisi, berapa banyak yang bebas  dari tayangan yang mengumbar keseksian? Memang sebagian besar 'disensor' atau tak pernah dilihatkan adegan ranjang dan ciumannya. Tapi adegan setelah aktor-aktor berhubungan badan yang saling 'berbicara' diranjang dilihatkan secara jelas. Ini UNDANGAN RESMI untuk anak-anak kita untuk 'berkhayal' : apa yang telah mereka lakukan? Bagi saya, adegan ciuman di televisi adalah 'undangan awal' untuk melihat adegan lebih vulgar lainnya. Sedangkan tayangan tv berlangganan, coba cek film di HBO, Starmovie, apakah tayangan ciuman disensor? Tidak kan? 

Di internet? Apalagi, tak usah heran, tak usah nutup mata. Ada ribuan, ya ribuan, bukan ratusan lagi, video porno made ini Indonesia. Mulai yang aktornya anak SMP cuma berdua sampai yang PESTA SEKS (Abah bergetar dan ingin menangis ketika melihat ini). Maka, seperti yang pernah penelitian sebutkan yang abah kutip dari Bu Elly Risman yang ketemuan sama Abah di Jakarta beberapa waktu lalu dalam rangka silaturahmi tokoh-tokoh parenting di Indonesia , bagi anak-anak mereka hanya perlu 33-36 ejakulasi (keluar mani setelah lihat tayangan porno) untuk benar-benar adiksi atau kecanduan pornografi.

Maka setelah mereka kecanduan, mereka adalah PASAR. Pasar BESAR bagi produk-produk porno! Jika satu unduhan video porno di internet harganya seribu perak saja. Ada dua juta anak Indonesia yang 'langganan' dalam sebulan, maka ini sudah 2 milyar! TApi ini tak mungkin jutaan lagi, beberapa tahun yang akan datang bisa belasan juta. Sebab produksinya saja menurut komunitas JANGAN BUGIL DI DEPAN KAMERA: indonesia adalah satu produsen pornografi terbesar di dunia di internet.

GRATISAN? wah tentu banyak. Tapi jangan salah sangka yang gratisan ini hanya pemancing awal karena yang bayar jauh lebih ekslusif, berdurasi panjang, download lebih cepat (bukan hosting gratisan). Dan bahkan untuk member, dikirim ke rumah langsung! Selanjutnya, jika berkali-kali lihat tayangan porno. Maka tidak akan berhenti sampai disitu. Karena 'naluri seksual' atau naluri liar yang jika tak dikendalikan akan merusak. Tahapan selanjutnya anak-anak kita juga akan baca CERITA PORNO. Dan ini dampaknya jauh lebih dahsyat untuk imajinasi mereka. Coba lihat saja di internet judul-judul cerita porno: nikmatnya selingkuh, pengalaman bercinta dengan guruku, tanteku pemuasku, pembokatku yang seksi, dll.

Apa akibatnya jika diam saja dan tak ada tindakan? Lihat di Amerika Serikat saja angka INCEST itu kira-kira 1 juta kasus per tahun menurut sebuah tayangan film dokumenter yang pernah Abah lihat. Incest adalah istilah untuk kegiatan berhubungan badan sedarah: anak dengan ibunya, ayah dengan anaknya, adik dengan kakak. Dll. MAKA Rusaklah kebudayaan, rusaklah peradaban, rusaklah keluarga, apalah artinya lagi menikah, berkeluarga, rusaklah kemanusiaan karena diganti jadi kebinatangan!

Anak-anak hari ini bahkan sudah keluar mani sebelum mereka berusia baligh! Jadi untuk baligh tak usah menunggu mimpi basah. Karena mereka sudah basah beneran?! Jadi hukum syariatnya jadi bagaimana? Bukankah anak-anak kita menanggung dosa lebih dini jadinya? Jadi bukan yang aneh anak SD kelas 6 sudah berpikiran seperti itu. Anak kelas 4 SD pun bisa seperti itu! Anak-anak kita hari ini dari luar keliatan lugu, polos tapi banyak dari mereka di otaknya, pikirannya bergejolak, bermental porno. Lihat rok mini sedikit, langsung berimajinasi! (untuk pertanyaan-pertanyaan seputar seks yang ditanyakan oleh anak, lihat arsip tulisan kami "MA DIPERKOSA ITU DIAPAIN?" untuk mendapatkan inspirasi jawabannya).

Jadi, apa yang dapat kita lakukan?!

1. Kendalikan televisi, karena tayangan 'seksi' di televisi adalah undangan awal dari tayangan yang lebih seksi di tempat lain. Sudah bosen kita dengar tentang publikasi dampak negatif televisi terhadap anak. Ayo, jangan OMDO alias omong doang. Benci tapi tidak bertindak! Jika berani, hilangkan televisi dari rumah. Kelihatan ekstrim, tapi mulai banyak orang mempraktikkannya. Bahkan di Amerika saja ada asosiasi keluarga tanpa televisi. Silahkan rasakan perbedaanya di keluarga Anda tanpa televisi.

2. Terapkan uang saku. Biarkan anak memiliki independensi dan belajar untuk mengatur belanja. Karena anak ada banyak kebutuhan, maka secara jangka panjang anak akan berpikir panjang jika ia habiskan uangnya untuk main di warnet, atau game online. Berikan sesuai porsi kebutuhan anak.

3. Installkan setiap hari 'pikiran positif' pada anak untuk membentengi pikiran anak. Anda harus menceritakan para sahabat, Rasululullah. Jangan pernah bosan. Di sekolah, di rumah, dll.

4. Buat kegiatan yang menyibukkan tapi yang menyenangkan anak, bukan menyiksa anak. Anak boleh meminta anak les, tapi bukan yang Anda inginkan tapi yang anak sukai. Banyak anak hari ini dibuat sibuk dengan belajar meski judulnya 'untuk masa depan' tapi sebenarnya 'penyiksaan'. Sekolah full day senin-jumat sampai jam 16.00. Lalu setelah itu kursus, lalu habis magrib ngaji. Setelah isya ngerjain PR.

Akhirnya mereka 'lari' saat punya kesempatan untuk meluapkan kelaparan bersenang-senang. Lihat pada hari jum'at, saat banyak orang dewasa jum'atan. Periksa warnet, tempat game online. Mereka penuh dengan anak-anak SD, SMP, SMA....

5. Teruslah bicara dan dukung pemegang kebijakan yang mengeluarkan kebijakan berpihak pada anak. Alhamdulillah sejak ramadhan ini dan seterusnya banyak situs porno di blok di Indonesia oleh KEMENKOMINFO. Tentu ini tak berhenti sampai di sini. Semua pihak harus tak berhenti mengontrolnya. Mungkin 'suara' kita tak sekarang. Tapi insya Allah ini adalah investasi masa depan untuk puluhan tahun akan datang untuk anak cucu kita kelak.

Beberapa waktu lalu, beberapa tokoh parenting di Indonesia berkumpul bersama di Resto Bunga Rampai Cik Di Tiro Jakarta: Saya, Ibu Elly Risman, Ibu Neno Warisman, ibu Irawati Istadi, Ayah Irwan, Ayah Edy, Azimah Rahayu (Komisi Penyiaran Indonesia), Munif Chatib, valentino Dinsi, Bunda Arifah. untuk bersekapat dan bersama-sama menyuarakan hal ini terus kepada banyak orang. Istilahnya sampai kita mati, jangan berhenti berjuang untuk hal ini.

Tapi, ini hanyalah segelintir orang. Kekuatan terbesar adalah kita, para orangtua! Ayo bekerjasama dan bersinergi bersama.

6. Jangan pernah biarkan anak-anak gadis dan lajang Anda pergi menonton bioskop berduaan.

7. Jika mungkin bantu anak Anda untuk menghindari pacaran. Berapa banyak dari anak yang berpacaran tidak ciuman? berapa banyak dari yang sudah ciuman tidak melakuukan petting? Dan jika sudah petting (bercumbu), tinggal sejengkal lagi ke zina!

8. Ayo, jangan jadikan anak yatim piatu padahal orangtuanya masih lengkap dan bernyawa. Sedikan waktu setiap hari bercengkrama dan membangun kehangatan dengan anak. DAN ANDA PULUHAN TINDAKAN SEDERHANA lainnya yang dapat kita lakukan pada anak. Mungkin hampir tak ada anak remaja yang bebas dari tayangan porno hari ini. Atau hampir semua anak kita mungkin pernah melihat tayangan porno. Tapi akan berbeda anak-anak yang memiliki keakraban dan kehangatan dengan orangtua dan lalu sering diinstallkan nilai-nilai positif dengan anak-anak yang jarang atau tidak pernah ngobrol dengan orangtuanya.

Anda boleh menambahkannya di sini. Silahkan..

Salam
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
| inspirasipspa@yahoo.com

Selasa, 23 Oktober 2012

kita rindu menaiki gerbong cahaya (Puisi Taufik Ismail)






Inilah kini zaman
ketika uang dipuja-puja sebagai Tuhan
Dengan uang, hubungan antar manusia diukur dan ditentukan

Ketika mobil, tanah, deposito, relasi dan kepangkatan
Ketika Politik, Ideologi, Kekuasaan disembah sebagai Tuhan.
Di zaman ketika ramalan bintang diangkat menjadi Tuhan
Ketika garis telapak tangan dipercaya sebagai ganti Tuhan

Di masa angka 13 dipatuhi sebagai Tuhan
Di zaman berbuat banyak takhayul, kuno atau modern
Baik dari timur maupun dari barat asalnya
Dari budaya daerah atau budaya dunia
Dengan dominasi materi
Menggantikan Tuhan.


Kemudian kita ….
nafas nyaris kehabisan
Mempertahankan keimanan

Inilah dia kini zaman …
Ketika kita melihat ke kiri dan ke kanan
Kita menampak ada anak-anak membeli jawaban soal ujian
Mahasiswa mencuri skripsi
Pasca Sarjana plagiat disertasi
Pelaku bisnis menyogok ke kanan dan ke kiri
Menyuapkan komisi ke sana dan ke sini

Di dalam birokrasi
melakukankan korupsi
Anggaran disunat
Laporan fiktif menjadi-jadi

Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Pebisnis,
banyak yang menjadi garong berdasi
Semua Suku dan Etnik
Bersama menjelma bangsa Pencuri …..

Ketika Polisi, Hakim, dan Jaksa ….
Sedikit yang bisa dipercaya

Ketika memutus
Ketika Keputusan Pengadilan
Jelas terasa diperjualbelikan

Inilah dia zaman …
Dengan sia-sia kita cari ke belakang dan ke depan
Susah berjumpa dengan Kejujuran …

Hari ini kita berdiri di Tepi danau
Kemudian kita saksikan
Begitu banyak
Tiga sampai empat orang naik motor boncengan
Anak-anak muda naik atap bus
Anak-anak tua memanjat ke atap gerbong kereta api
Berteriak-teriak di atasnya
Melambai-lambaikan bendera
Cuma untuk menonton bola ….

Ribut
Memaksa masuk stadion
Tidak beli karcis
Dan kalau timnya kalah
Marah ….
Marah-marah

Melemparkan kaleng dan botol
Ke tengah lapangan pertandingan

Peraturan lalu lintas dianggap sepele
Kebut-kebutan

Anak-anak muda
Sedikit-sedikit tawuran
Anak-anak tua
Sedikit-sedikit ngamuk-ngamukan

Tinju diacung-acungkan
Batu dilempar-lemparkan
Pagar besi digoyang-goyangkan
Di tengah jalan membakar ban
Benih Anarki disebar-sebarkan
Sampai bodoh-bodohan

Hingga capek kita
Bercerai ke kiri dan ke kanan
Dimana itu ketertiban ???????

Pada hari ini …
Kita mencari disiplin diri
Artinya …
Bagaimana cara memenuhi janji
Melaksanakan tugas dalam bentuk janji
Membayar hutang dalam bentuk janji

Tekun dalam bekerja keras
Maknanya tidak bermalas-malas
Mencapai tujuan baik yang jelas
Saling membantu dalam bentuk yang ikhlas

Bagaimana selalu berusaha tepat waktu
Sebagai bangsa yang sejak dahulu
Menghadiri 100 kali rapat
90 selalu terlambat

Kita adalah bangsa
Terkenal di dunia
Paling tepat waktu
Cuma pada waktu berbuka puasa

Dan pada hari ini
Mari kita menentukan hati
Kukuh dalam disiplin diri

Hari ini …
kita mencari orang yang adil dan peduli

Artinya peduli
Saling menolong dalam kebaikan
Saling membantu bila terjadi kemalangan
Menyantuni sesama dalam kesengsaraan

Artinya …
Simpati terhadap kemiskinan
Ikut aktif memberantas kemelaratan


Artinya …
Pemurah dalam bersedekah
Walaupun sedikit dalam jumlah
Tapi
Tidak pernah lupa
Tidak pernah lelah
Menanamkan Solidaritas sesama bangsa
Dan Ternyata …
Di tengah kita …
Masih ….. (1)


Tapi pada hari ini
Alangkah susahnya kita mencari
Orang yang kuat mengendalikan diri dari adiksi
Artinya …
Tidak merokok
Dan antinarkoba
Tidak minum-minuman keras
Artinya …
Menjauh dari dari alkohol, nikotin, rokok, sigaret…
Sabu, ekstasi, ganja, dan marijuana
Berbagai juga racun, residu dan semacamnya

Terperangkap adiksi
3 juta orang jumlahnya

Tidak sedikit dari mereka
Ikut gerakan syahwat merdeka
Baik pornografi hape dan internet
Sex tanpa aturan
Dicengkram oleh kebebasan tanpa batasan
Yang ditawarkan ideologi neoliberal kebablasan

Dibayar dengan 25 penyakit kronis
Penyakit tahunan
400 ribu menjadi mayat setiap 12 bulan
1172 orang mati setiap hari
Diturunkan ke kuburan

Tapi …..
Masih banyak di tengah ini kebalauan
Yang tetap kukuh dalam kesantunan

Artinya …
Tidak dibutakan…

Ayahanda …

Cinta kepada istri
Cinta kepada suami


Dan Ananda ….
Menyayangi Saudara dan keluarga
Hormat pada guru
Hormat pada guru pemberi ilmu

Senantiasa memelihara budi bahasa
Perduli kepada sesama manusia
Tidak suka bersombong-sombong
Tiada gemar berbangga-bangga

Mereka tetap mengenakan busana
Akhlak mulia ….

Di tengah ini kebalauan
Keras dan susah payah
Mereka tetap jujur sebagai pertahanan
Bertanggung jawab
Visioner
Disiplin
Bekerjasama
Adil
Peduli
Ikhlas
Santun dan
Sederhana


Mereka …….
Merindukan kendaraan bersama

Lihatlah mereka
Kini mengendarai gerbong cahaya
Mengibarkan nilai-nilai luhur dan utama
Bagi Indonesiaku

catatan dari Bunda Neno Warisman




”Bunda...aku kan udah tahu caranya pasang ’pampers’ dewasa, kalau nanti aku dah baligh. Tau nggak apa yang aku seneng kalau aku dah baligh?” matanya mengerjab-ngerjap seperti binatang.
”Apa ya?
Hmm... soal dipercaya kali ya? Kan udah gede, atau hmm... apa ya? Bisa jalan-jalan jauh? Atau..hmm..apa ya?

”He..he..he.. Bunda, tapi jangan marah ya...janji ya...!”
”Ah adik, kayak bundanya suka marah-marah aja...Emang Bunda suka marah?”
”Hmm... suka juga sih, tapi ini jujur, lho..., Bunda suka marah tapi kalau anak-anaknya keteraluan! Iya kan?”

Ibu tersebut mencubit pipi anaknya dengan gemas, lalu berkata, ”Oke deh, kalau Bunda keteralaluan, maafin juga ya, Dik...”
Mereka saling berpelukan.

”O ya tadi, apa yang enak... kalau adik udah baligh?”
Sambil merapatkan badan dipangkuan ibunya, anak tersebut berkata, ”He..he..he.. enaknya?..he..he.. enakmya kita bisa nggak shalat! He..he..he.. Bunda enggak marahkan?”
Sang ibu mesem pahit, ”Iya juga ya Dik...he...he...susah ya Dek shalat terus?”

Bagi Anda yang pernah membaca buku berjudul ’Matahari Odi Bersinar Karena Maghfi’ akan menemukan cuplikan dialog antara ibu dan anak di atas. Neno Warisman, sang penulis sekaligus sang ibu yang ada dalam cerita, dengan jeli menggambarkan kepolosan anak, termasuk dalam perkara shalat. Bagaimana dengan Anda yang berperan sebagai ibu, kira-kira reaksi apa yang akan Anda tunjukkan ketika mendapati ungkapan polos seperti yang ada dalam dialog tadi?

Apa yang dijalankan Bunda Neno, demikian kini ia akrab disapa, dalam upaya mendidik anaknya disiplin shalat, bolehlah menjadi alternatif referensi. Aktris sinetrin terbaik FSI 1990 ini punya kiat dan pandangan tersendiri soal membiasakan diri anak shalat. Neno yang kini menjadi salah satu icon dunia pendidikan anak di negeri ini mengakui bahwa ada saat anak-anak merasa malas untuk melakukan shalat, yang hal itu sebenarnya –kalau mau jujur—juga pernah dialami kita para orang tua.

Di sela-sela kesibukannya mengisi acara di Kota Duri, Riau, beberapa waktu lalu, Bunda Neno dengan antusias berbagi cerita dan hikmah perihal membiasakan anak shalat. Salah satu hal yang menarik adalah memberi kesempatan anak untuk malas shalat. Bagimana yang dimaksud Bunda dari Ghifari, Maghfi dan Odi soal memberi kesempatan malas ini? Berikut kutipan wawancara Bunda Neno dengan Diah Novi Wulandari dari Auladi, di tengah perjalanan Duri-Pekanbaru. Kesan ramah, energik dan bersemangat tak pernah lepas sepanjang wawancara. Menunjukkan kepedulian yang sungguh-sungguh atas setiap kata yang diungkapkan pendiri Neno Educatin Center ini.

Bagaimana menurut Bunda, pola yang terbaik untuk membiasakan anak disiplin melaksanakan shalat?

Sebenarnya konsep itu sudah Allah SWT tuangkan melalui Al Quran di dalam surat Luqman. Ada beberapa tahap yang mestinya dilakukan orang tua sebelum memerintahkan anaknya shalat. Dalam surat Luqman itu kan yang pertama mengenal Allah SWT, ”Ya Bunayya laa tusyrik billah. Inna syirka ladzulmun ’adzhim.” Wahai anakku jangan memepersekutukan Allah SWT dan seterusnya. Jadi yang pertama yang dijadikan dasar dalam mendidik anak adalah dia merasa dekat dulu dengan Allah SWT, bukan perintahnya dulu. Artinya dia merasa dekat dulu, merasa akrab dengan Allah SWT. Nah, bagaimana bisa merasa akrab kalau Allah SWT itu dikenalkan dengan cara yang salah.

Jadi tugas pertama sebelum meminta dia shalat, kita perkenalkan dulu bahwa Allah SWT adalah tokoh. Tokoh yang sangat baik, yang sangat indah, segala-galanya.

Itu dari mana? Nah kita ajak anak tadabbur. Sempatkan diri para orangtua untuk duduk sejenak, misalnya duduk berdua di depan rumah berangin-angin. ”Subhanallah Nak, siapa yang mengirimkan angin? Enak sekali angin. Coba lihat bulan, bintang berkedib-kedib nggak ada yang menyalakan. Maha Besar Allah SWT. Lalu matahari..dia terbit dan tenggelam nggak pernah telat ya? Matahari disiplin sekali, siapa yang mengatur matahari?”

Jadi dari takjub itu dia merasakan bahwa Allah SWT itu adalah dzat yang luar biasa. Itu penting ditanam dulu. Baru konsep belonging. Konsepbelongin akan berjalan kalau konsep itu disampaikan secara eksplisit oleh orang tua kepada anaknya. ’Ummi sayang sekali kepadamu, tapi Allah SWT lebih sayang. Sesayang-sayang Bunda kepadamu, lebih sayang Allah SWT padamu.’

Shalat itu hal yang pertama akan ditanyakan, itu rangkaiannya dengan kematian. Jadi orangtua harus seimbang. Jadi memberitakan kabar-kabar gembira pada anak. Ada seorang anak yang sangat tegang karena ibunya selalu menceritakan balasan yang menyeramkan tentang akhirat. Misalnya ketika pagi hari melihat bunga mekar, kita katakan, ”Subhanallah, Allah SWT mengirimkan malaikat untuk memekarkan bunga ini pada saat kita sedang tidur. Malaikat Allah SWT itu banyak sekali, untuk menjaga gigi adek.” Jadi yang ghaib juga mulai dikenalkan.

Kalau sudah kita kenalkan bahwa Allah SWT itu adalah pihak yang paling berpengaruh terhadap dia, kita tanamkan tauhiidnya. Barukan ayat berikutnya adalah tentang orang tua. Belum tentang shalat dulu loh. Berbuat baik kepada ibu bapak gimana? Saat ibu memanggil dan anak menjawab ’Nantilah’, anak pun akan menangkap bahwa ibu dan bapak itu bisa ditunda dalam hidup kita saat kita membutuhkan dia. Nanti dia akan menunda kita dalam hidup kita. Anak kita perlu tahu bahwa orangtua itu penting untuk kita, sehingga kita pun penting bagi dia. Jadi penting mencontohkan berbuat baik kepada orang tua.

Baru berikutnya perintah shalat. Keteladanan orang tua dalam hal ini sangat penting. Kita jadikan keteladanan itu mengalir di dalam rumah. Itu berawal dari bagaimana berbuat baik terhadap orang tua. Nah untuk anak berbuat baik itu, orang tua harus berbuat baik dulu. Kita nggak dapat gratis dari anak kita. Kalau kita hanya melihat anak kita sebagai anak biologis kita, kita nggak akan pernah sampai pada shalatnya dia. Karena dia sendiri dari ruh, akal, badan. Ketiganya harus kita santuni, kita harus berbuat baik pada ketiganya. Kalau misalnya kita minta dia shalat, tapi kita abuse sama akalnya maka kita nggak dapat. Nggak bisa cuma satu terus kita mau dapat semua, harus ketiga-tiganya. Barulah kita mengenalkan shalatnya.

Ada orang tua yang ngaku waktu kecil anaknya mudah diajak shalat, tapi mulai usia 7 tahun mulai merasa kewalahan. Menurut Bunda bagaimana?

Sebenarnya anak sudah otomatis ikut shalat kalau di rumahnya orang tuanya sudah terbiasa shalat. Baru mulai usia 7 tahun mulai ada “pemberontakan”. Memang ada rumusannya pada usia 7 tahun anak sudah mulai melakukan pemeberontakan. Karena sel-sel syaraf di usia 7 tahun sudah tersambung penuh. Pada usia itu dia sudah menjadi orang lain. Dia lebih menyukai orang lain daripada orangtuanya. Itu memang masanya dia melihat keluar jendela. Termasuk mencari laa ilaha ilallah. Allah SWT mengajarkan manusia untuk merdeka dulu. Meniadakan selain yang lain selain Allah, baru bisa menemukan Allah SWT, baru kenal bener. Ada orang tua yang curhat, waktu kecil anaknya gampang betul disuruh shalat, tapi mulai kelas 1 SD mulai susah.

Kalau dia meniadakan shalat, maka sebenarnya dia sedang memproses dirinya, supaya dia kenal benar. Pada saat seperti itulah dia betul-betul butuh kenyamanan untuk melakukan shalat. Pertama, temukan dia melakukan shalat dan beri apresiasi. Kedua, berikan kondisi yang sangat nyaman ketika dia melakukan shalat. Misalnya buatkan sajadah yang dia suka. Ketiga, ceritakan kisah-kisah orang-orang yang mendapat balasan-baik dunia maupun akhirat dengan shalatnya.

Misalnya terompah Bilal, cerita orang-orang yang mementingkan shalatnya daripada yang lain. Ajak dia dalam komunitas sebayanya yang juga melakukan shalat. Terlebih lagi kita biasakan, misalnya tiba waktu shalat kita sedang dalam perjalanan, kita berhenti untuk shalat, jadi dari situ anak tahu bahwa kita berani menunda kepentingan yang lain untuk shalat. Hal itu akan berbuah kepada anak kita.

Tapi itu semua belum tentu berhasil. Ada saatnya dia ingin menunda, ada saatnya dia malas. Bahkan ingin tidak mengerjakan. Beri kesempatan dia untuk merasakan itu. Beri kesempatan untuk membedakan antara orang yang shalat dan tidak shalat. Orang tua itu kayak detektif, harus bisa membedakan. Karena akan berbeda cahaya mata anak kita, ketika dia shalat atau tidak. Ketika tidak shalat kita bilang, ”Kok tidak ada cahaya Allah SWT di sana. Kayaknya ada yang nggak shaleh di matanya.” Kalau dia menanggapi ”Kok tahu?”, kita katakan kalau orang yang shalat itu wajahnya bercahaya. Nah kalo dia dah shalat, kita dekati dia. Kita usap dadanya, karena sentuhan itu penting bagi anak. Kita bilang ”Gimana enak mana sudah shalat apa belum shalat?”

Beri kesempatan dia untuk jujur. Kalau memang dia jawab ”Sama aja.” Kita apresiasi, ”Alhamdulillah...berarti masih ada kesempatan banyak bunda berbauat baik kepadamu.” Pokoknya harus positif dan nggak nge-judge. Misalnya ”Aduh malas nih si kakak...” nah itu ga boleh, karena akan jadi boomerang. Kita ingin dia berubah, tapi kita menyakiti hatinya. Maka dia tidak akan melakukannya. Cercaan, perbandingan justru akan menyakiti hatinya.

Pengalaman Bunda Sendiri Gimana?

Masing masing anak kan berbeda ya. Adakan anak yang suka membaca dia suka berpikir, ketika menunda sholat dia beralasan "Sholat itu harus dikerjakan dengan ikhlas, kalau hanya ingin dibilang sholat percuma". Kita biarkan dulu pendapat dia seperti itu. Yang lain misalnya suka cari perhatian, sholatnya cepat sekali. Tiba tiba dia bilang "Aku sudah sholat." Kita biarkan dulu. Nah ada juga anak yang lambat sekali kalau disuruh sholat. Misalnya sholat isya lama dia nggak sholat. Tapi pas mau tidur dia bilang "Aku ngantuk sekali, tapi aku belum sholat." Sambil merengek. Ada juga yang tetep main rapi ketika waktu sholat dia berhenti dan sholat.

Berikan waktu pada anak anak untuk memproses dirinya. Anak anak saya juga seperti anak yang lain. Kadang mereka mudah sekali, kadang susah sekali. Ya biasanya di antara. dua kutub itulah. Tapi saya menikmati proses itu. Ada kalanya mereka tiba tiba bilang, "Bunda aku kemaren sholat lima waktu Iho, waktu Bunda pergi. Sekarang aku mau sholat lima waktu lagi." Wah kalau mendapati itu, kita apresiasi yang sangat tinggi. Kita bisa kasih hadiah, tapi usahakan jangan benda.

Hal yang harus dilakukan orangtua adalah membuat varian yang banyak sekali, agar perintah sholat itu tidak monoton. Itu yang paling dibenci anak anak. Jadi kata. yang sama, anak benci banget. Banyak cara untuk meminta anak sholat, untuk memberikan motivasi.
Suatu hari misalnya kita ketawa, maghrib sudah lewat kita, pandang matanya. Anak-anak biasanya suka salah tingkah kalau dipandangi begitu. Baru kita. berikan makna di belakang itu, kita bilang, "Di surga itu katanya ada anak anak yang Allah sayang sekali sama mereka. Ternyata dulunya anak-anak itu mengerjakan sholat tanpa diminta."

Orang tua kebanyakan pakai target. Target¬target contreng, jadi keimanan dicontreng. Misalnya anaknya tiga, didata anaknya. Ditanyain satu per satu. Kalau begitu menurut saya tidak ada kenikmatan sholat di sana. Satu hal lagi yang saya coba jalankan, berikan kesempatan anak melihat saat kita dan air mata kita saat kita sholat. Ada saatnya kita perlu "show up" di hadapan anak anak. Ketika sholat anak¬anak tahu kita. menangis, biasanya anak akan bertanya kenapa ayah atau ibunya menangis ketika sholat.'Kita jelaskan bahwa kita menangis karena bahagia, melalui sholat itu kita bisa sujud pada Allah. Setelah itu boleh jadi dia akan main lagi, tapi itu membekas pada anak.


Lalu di depan anak, berdoalah untuk dia. Ciptakan suasana yang sangat nyaman ketika sholat berjama'ah di rumah. Itu biasanya dilakukan oleh ibu di rumah. Kalau saya biasanya habis shubuh adalah saat yang paling disukai anak anak saya. Biasanya main kuis atau shalawat bersama. jadi dempetkan waktu sholat itu dengan kegiatan yang menarik. jadi image yang terbangun adalah waktu sholat itu adalah waktu yang menyenangkan.

Lalu bagaimana sikap kita sebagai orang tua ketika menghadapi keengganan anak melakukan sholat?

Sebenarnya kalau orang tua mau jujur, mereka juga mengalami saat di mana ada perasaan malas melakukan sholat. Tapi boleh Jadi bagi orang tua yang jaim (jaga image ‑red) akan serta merta menjawab tidak pernah merasa malas ketika sang anak bertanya apakah orang tuanya pernah merasa malas sholat. Padahal boleh jadi kita sebagai orang tua baru mulai sholat pada usia 25 tahun.
***
Pemilik nama panjang Titi Widoretno Warisman ini memang sudah sejak lama peduli dengan dunia pendidikan anak. Salah satu kepeduliannya diwujudkan melalui Yayasan Kita dan Buah Hati yang dirintisnya bersama pakar dunia pendidikan anak Elly Risman Musa, yang juga pernah Auladi wawancarai pada edisi sebelum. ini, pada tahun 1992. Tak berlebihan kiranya kalau belum lama ini salah satu radio swasta memilihnya sebagai Ibu Teladan.

Tak berpuas diri untuk mewujudkan generasi yang lebih baik, belum lama ini Neno bersama Kak Seto (Seto Mulyadi) membentuk Neno‑Seto Foundation. Yang menarik salah satu concern yang digeluti lembaga, ini adalah soal peran keayahan. Hal yang boleh jadi belum seumum peran keibuan

Apa sih yang menjadi impian Neno‑Seto Foundation? Soal lembaga yang didirikan bersama Kak Seto?

Seto‑Neno Foundation punya keinginan suatu saat menjadi lembaga yang dipercaya untuk memberikan edukasi, inspirasi bagi berkembangnya anak‑anak. Keberbakatannya, kesempatan dia. untuk tidak hanya bersekolah formal saja. Yang terpenting adalah pendidikan yang berbasis karakter. Salah satu hal yang ingin Neno‑Seto Foundation wujudkan itu adalah terbentuknya 20 karakter mulia, terurtama pada anak anak. Kan ada tuh 20 karakter internasional. Hal yang utama kita ingin anak, anak dari lingkungan miskin memiliki kesempatan lebih baik. Kedua adalah menggairahkan peran keayahan.

Kalau peran keibuan kan sudah dilakukan oleh banyak orang. Ternyata dengan memperbaiki kualitas peran keayahan, kualitas anak dan generasi secara. otomatis akan terperbaiki. Saya pernah mewawancarai 100 anak muslim terpandai. Ternyata yang dapat rekomendasi baik itu adalah anak‑anak yang memiliki ayah dalam hidup mereka. Bukan hanya sekedar pintar tapi juga cerdas. Anak-anak yang pintar saja, lahir dari kondisi 'kosong' ayah. Berayah tapi tiada ayah. Hal itu berat, kita lihat dari mata mereka. Pilihan-pilihan mereka, itu terlihat getir. Itu karena mereka tidak pernah dipeluk ayah mereka, atau ditinju sayang, ketika sudah mulai baligh mereka sudah dianggap besar. Ternyata remaja‑remaja yang hanya pintar itu mereka nggak punya ayah yang bisa menjadi teman bermain mereka. Kalau begitu mereka nggak bisa menjadi ayah yang baik dengan dibesarkan dengan cara begitu.

Ayah yang human, yang kaya, bisa manjat pohon, bisa ngajarin anaknya bercocok tanam, nanem pupuk, bisa nyebrangin sungai. Yang mengajak merusakkan satu radio rusak sama­-sama. Ayah-ayah yang begitu akan menjadikan anak-anak laki‑laki mereka sangat kaya. Nah itu yang menjadi concern Seto‑Neno Foundation, menyemangati dan menyegarkan kembali para ayah untuk mengambil peran pendidikan. Kalau ibunya tentu saja kita juga mengadakan program untuk para ibu, terutama para ibu dari ekonomi yang sangat rentan.

Impian dan harapan Bunda saat ini?

Saya ingin ada suatu rujukan. Kalau dalam institusi formal negara ini saya ingin ada kementrian anak dan remaja. Karena selama ini anak hanya dititip‑titipkan, di departemen agama, departemen pendidikan. Ternyata sama departemen pendidikan nasional, anak hanya diurus sekolah formalnya saja, hatinya tidak. Dan di wilayah tata kota, tidak ada yang ramah pada anak‑anak. Anak‑anak menjadi komunitas yang terdzolimi. Untuk orang cacat mungkin sudah mulai, tapi untuk anak belum ada.

Di jerman nggak boleh ada mainan pistol~ pistolan. Karena anak dilindungi dari ide kekerasan. Itu keputusan besar sebuah negara. Kita kan nggak, segala macam ada. Terutama yang menjadi concern saya saat ini satu di antara lima anak terjangkit narkoba. Dan diprediksi tak lama lagi HIV yang akan menyerang remaja. Komik‑komik yang ada saat ini pun menyajikan pornografi. Bener‑bener hak anak dilanggar.

Nah peran kementrian anak dan remaja itu bertindak bukan kalau anak sudah teraniaya. Ke komnas kalau sudah jadi korban. Kalau ini nggak, ini hak dan kepentingan anak, lahir batin di dalam rumah dan lingkungannya. Kita harus punya strategi peradaban baru untuk generasi ke depan dengan memerikan hak mereka. Di sekolah bagaimana, di rumah bagaimana. Sekarang nggak ada. Semua hak anak ditabrak, terutama oleh tayangan di televisi. Karena kita nggak punya kementrian Anak dan Remaja yang mengatur itu. Kita nggak tahu ini urusan siapa?.