Jumat, 07 Desember 2012

Selamatkan generasi emas kami!!


Seorang ibu yang juga seorang guru beberapa waktu lalu berkirim pesan kepada saya:

Assalamualaikum Abah. Bbrp hari yg lalu seorang siswa tiba2 bertanya kpd saya, "ibu pernah ngga membayangkan laki2 & perempuan, telanjang, trus dempet2an?"

Sy jwb, "tidak. Memangnya ada apa menanyakan itu?" Dia jawab "ngga apa2, ada bayangan itu di pikiranku". Sy bingung, apakah ptanyaan seperti itu wajar bagi siswa laki2 kls 6 SD? Dan bagaimana menanggapinya? Saat itu sy memang sedang mengajarkan pelajaran IPA tentang perkembangbiakan pd manusia & dia jg sempat bertanya "alat kemaluan itu apa?"

Inilah yang membuat Abah harus menangis hari ini. Ketahuilah banyak anak hari ini otak dan pikirannya distimulasi habis-habisan dengan tayangan pornografi. Apa yang Anda sebutkan adalah salah satu dampak dari 'mental porno' anak-anak kita hari ini.

Dia bersikap jujur dan mungkin bertanya tentang hal ini pada orang yang dia percaya. Pada anak-anak tertentu, sepertiv anak SMP/SMA, bahkan ketika dia lihat gurunya, teman perempuannya, tantenya, bibinya, ibunya sendiri, kakak dan adiknya dia membayangkan bagaimana jika mereka dalam keadaan 'bugil' atau telanjang. Lalu pada tingkatan lain mereka kemudian berkhayal, bagaimana rasanya berciuman seperti di televisi, berhubungan badan seperti yang mereka lihat pada tayangan-tayangan di internet atau video yang pernah mereka lihat. Anak-anak Indonesia hari ini dipapar habis-habisan dari kiri kanan atas bawah mulai dari majalah remaja, televisi sampai internet dan games.

Coba periksa sekali-kali majalah remaja baik untuk cewek atau cowok. Apa yang diajarkan kepada anak-anak kita? "Tank top bulan ini? Padu padan mini shirt dan lingerie model luar? 5 atau 10 cara menggaet cowok?" yang majalah cowok ada banyak judul yang bertebaran semacam ini: 5 cewek dengan bibir terseksi.

Di televisi, coba periksa film hollywood di televisi, berapa banyak yang bebas  dari tayangan yang mengumbar keseksian? Memang sebagian besar 'disensor' atau tak pernah dilihatkan adegan ranjang dan ciumannya. Tapi adegan setelah aktor-aktor berhubungan badan yang saling 'berbicara' diranjang dilihatkan secara jelas. Ini UNDANGAN RESMI untuk anak-anak kita untuk 'berkhayal' : apa yang telah mereka lakukan? Bagi saya, adegan ciuman di televisi adalah 'undangan awal' untuk melihat adegan lebih vulgar lainnya. Sedangkan tayangan tv berlangganan, coba cek film di HBO, Starmovie, apakah tayangan ciuman disensor? Tidak kan? 

Di internet? Apalagi, tak usah heran, tak usah nutup mata. Ada ribuan, ya ribuan, bukan ratusan lagi, video porno made ini Indonesia. Mulai yang aktornya anak SMP cuma berdua sampai yang PESTA SEKS (Abah bergetar dan ingin menangis ketika melihat ini). Maka, seperti yang pernah penelitian sebutkan yang abah kutip dari Bu Elly Risman yang ketemuan sama Abah di Jakarta beberapa waktu lalu dalam rangka silaturahmi tokoh-tokoh parenting di Indonesia , bagi anak-anak mereka hanya perlu 33-36 ejakulasi (keluar mani setelah lihat tayangan porno) untuk benar-benar adiksi atau kecanduan pornografi.

Maka setelah mereka kecanduan, mereka adalah PASAR. Pasar BESAR bagi produk-produk porno! Jika satu unduhan video porno di internet harganya seribu perak saja. Ada dua juta anak Indonesia yang 'langganan' dalam sebulan, maka ini sudah 2 milyar! TApi ini tak mungkin jutaan lagi, beberapa tahun yang akan datang bisa belasan juta. Sebab produksinya saja menurut komunitas JANGAN BUGIL DI DEPAN KAMERA: indonesia adalah satu produsen pornografi terbesar di dunia di internet.

GRATISAN? wah tentu banyak. Tapi jangan salah sangka yang gratisan ini hanya pemancing awal karena yang bayar jauh lebih ekslusif, berdurasi panjang, download lebih cepat (bukan hosting gratisan). Dan bahkan untuk member, dikirim ke rumah langsung! Selanjutnya, jika berkali-kali lihat tayangan porno. Maka tidak akan berhenti sampai disitu. Karena 'naluri seksual' atau naluri liar yang jika tak dikendalikan akan merusak. Tahapan selanjutnya anak-anak kita juga akan baca CERITA PORNO. Dan ini dampaknya jauh lebih dahsyat untuk imajinasi mereka. Coba lihat saja di internet judul-judul cerita porno: nikmatnya selingkuh, pengalaman bercinta dengan guruku, tanteku pemuasku, pembokatku yang seksi, dll.

Apa akibatnya jika diam saja dan tak ada tindakan? Lihat di Amerika Serikat saja angka INCEST itu kira-kira 1 juta kasus per tahun menurut sebuah tayangan film dokumenter yang pernah Abah lihat. Incest adalah istilah untuk kegiatan berhubungan badan sedarah: anak dengan ibunya, ayah dengan anaknya, adik dengan kakak. Dll. MAKA Rusaklah kebudayaan, rusaklah peradaban, rusaklah keluarga, apalah artinya lagi menikah, berkeluarga, rusaklah kemanusiaan karena diganti jadi kebinatangan!

Anak-anak hari ini bahkan sudah keluar mani sebelum mereka berusia baligh! Jadi untuk baligh tak usah menunggu mimpi basah. Karena mereka sudah basah beneran?! Jadi hukum syariatnya jadi bagaimana? Bukankah anak-anak kita menanggung dosa lebih dini jadinya? Jadi bukan yang aneh anak SD kelas 6 sudah berpikiran seperti itu. Anak kelas 4 SD pun bisa seperti itu! Anak-anak kita hari ini dari luar keliatan lugu, polos tapi banyak dari mereka di otaknya, pikirannya bergejolak, bermental porno. Lihat rok mini sedikit, langsung berimajinasi! (untuk pertanyaan-pertanyaan seputar seks yang ditanyakan oleh anak, lihat arsip tulisan kami "MA DIPERKOSA ITU DIAPAIN?" untuk mendapatkan inspirasi jawabannya).

Jadi, apa yang dapat kita lakukan?!

1. Kendalikan televisi, karena tayangan 'seksi' di televisi adalah undangan awal dari tayangan yang lebih seksi di tempat lain. Sudah bosen kita dengar tentang publikasi dampak negatif televisi terhadap anak. Ayo, jangan OMDO alias omong doang. Benci tapi tidak bertindak! Jika berani, hilangkan televisi dari rumah. Kelihatan ekstrim, tapi mulai banyak orang mempraktikkannya. Bahkan di Amerika saja ada asosiasi keluarga tanpa televisi. Silahkan rasakan perbedaanya di keluarga Anda tanpa televisi.

2. Terapkan uang saku. Biarkan anak memiliki independensi dan belajar untuk mengatur belanja. Karena anak ada banyak kebutuhan, maka secara jangka panjang anak akan berpikir panjang jika ia habiskan uangnya untuk main di warnet, atau game online. Berikan sesuai porsi kebutuhan anak.

3. Installkan setiap hari 'pikiran positif' pada anak untuk membentengi pikiran anak. Anda harus menceritakan para sahabat, Rasululullah. Jangan pernah bosan. Di sekolah, di rumah, dll.

4. Buat kegiatan yang menyibukkan tapi yang menyenangkan anak, bukan menyiksa anak. Anak boleh meminta anak les, tapi bukan yang Anda inginkan tapi yang anak sukai. Banyak anak hari ini dibuat sibuk dengan belajar meski judulnya 'untuk masa depan' tapi sebenarnya 'penyiksaan'. Sekolah full day senin-jumat sampai jam 16.00. Lalu setelah itu kursus, lalu habis magrib ngaji. Setelah isya ngerjain PR.

Akhirnya mereka 'lari' saat punya kesempatan untuk meluapkan kelaparan bersenang-senang. Lihat pada hari jum'at, saat banyak orang dewasa jum'atan. Periksa warnet, tempat game online. Mereka penuh dengan anak-anak SD, SMP, SMA....

5. Teruslah bicara dan dukung pemegang kebijakan yang mengeluarkan kebijakan berpihak pada anak. Alhamdulillah sejak ramadhan ini dan seterusnya banyak situs porno di blok di Indonesia oleh KEMENKOMINFO. Tentu ini tak berhenti sampai di sini. Semua pihak harus tak berhenti mengontrolnya. Mungkin 'suara' kita tak sekarang. Tapi insya Allah ini adalah investasi masa depan untuk puluhan tahun akan datang untuk anak cucu kita kelak.

Beberapa waktu lalu, beberapa tokoh parenting di Indonesia berkumpul bersama di Resto Bunga Rampai Cik Di Tiro Jakarta: Saya, Ibu Elly Risman, Ibu Neno Warisman, ibu Irawati Istadi, Ayah Irwan, Ayah Edy, Azimah Rahayu (Komisi Penyiaran Indonesia), Munif Chatib, valentino Dinsi, Bunda Arifah. untuk bersekapat dan bersama-sama menyuarakan hal ini terus kepada banyak orang. Istilahnya sampai kita mati, jangan berhenti berjuang untuk hal ini.

Tapi, ini hanyalah segelintir orang. Kekuatan terbesar adalah kita, para orangtua! Ayo bekerjasama dan bersinergi bersama.

6. Jangan pernah biarkan anak-anak gadis dan lajang Anda pergi menonton bioskop berduaan.

7. Jika mungkin bantu anak Anda untuk menghindari pacaran. Berapa banyak dari anak yang berpacaran tidak ciuman? berapa banyak dari yang sudah ciuman tidak melakuukan petting? Dan jika sudah petting (bercumbu), tinggal sejengkal lagi ke zina!

8. Ayo, jangan jadikan anak yatim piatu padahal orangtuanya masih lengkap dan bernyawa. Sedikan waktu setiap hari bercengkrama dan membangun kehangatan dengan anak. DAN ANDA PULUHAN TINDAKAN SEDERHANA lainnya yang dapat kita lakukan pada anak. Mungkin hampir tak ada anak remaja yang bebas dari tayangan porno hari ini. Atau hampir semua anak kita mungkin pernah melihat tayangan porno. Tapi akan berbeda anak-anak yang memiliki keakraban dan kehangatan dengan orangtua dan lalu sering diinstallkan nilai-nilai positif dengan anak-anak yang jarang atau tidak pernah ngobrol dengan orangtuanya.

Anda boleh menambahkannya di sini. Silahkan..

Salam
Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari
| inspirasipspa@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar