Rabu, 15 Mei 2013

pelita iman...



Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya (iman). Dan orang-orang kafir pelindungnya adalah setan. Dia mrngeluarkan mereka dari cahaya ke kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. [QS.ALBAQOROH:257]

Menjadi cahaya penerang adalah keniscayaan dari setiap amanah dan karuniaNya atas hidayah yang perlu kami jaga..

Cahaya itu adalah ilmu, yakni ilmu dari pancaran kesungguhan akan makna iman, makna penghambaan yang teraplikasikan dalam bentuk amal...
amal yang senantiasa berbuah ranum dan memancarkan cahaya... yang berpendaran indah mendamaikan jiwa, menghilangkan gulita...

Cahaya ini dapat saja memudar, karena ternyata kami sebagai hamba biasa yang tak mungkin sempurna. Kami bisa menguatkan intensitasnya (cahaya itu) hanya saat kami dekat dengan orang-orang yang memiliki pancaran kuat, saat kami bersatu padu dengan agenda penguatan cahaya iman, saat kami dapat bersinergi dengan cahayaNya yang senantiasa hadir dalam setiap munajat kami...

Tersadarkan bahwa kami semua memiliki amanah besar untuk senantiasa menebarkan cahaya ilmu, seluruh insan harus menerima cahaya ini yang merupakan hak mutlak dalam jalan HidayahNya...
tanpa mencederai hati, tanpa mengotori wadah yang harusnya berisi penuh cahaya...
kami harus akan mawas diri terhadao hal-hal yang dapat meredupkan cahaya ini..

antara lain:
1. Keraguan dan pesimis
Selayaknya manusia yang yakin akan kehadiranNya yang senantiasa mengiringi , hadir di setiap
langkah kaki, buah termanis dari iman adalah keyakinan teguh dan harapan utuh akan gambaran
masa depannya, karena keragu-raguan hanya akan memudarkan cahaya iman.

2. Malas dan Menunda-nunda
Hal ini lebih disebabkan karena faktor S (baca:syaithonnirrojim), dimana 'mereka' selalu berusaha
memalingkan kami dari jalan cahaya. Yang lebih berbahaya bahkan jika dibiarkan akan dapat
memudarkan cahaya, atau juga memadamkan cahaya orang lain..na'udzubillahimindzalik...

3. Penyakit Hati
yang lebih dominan adalah iri, dengki, sombong, takabur,riya, dll. Hal ini sebenarnya karena faktor
nafsu yang menyelimuti hati, sehingga membuat dan menciptakan kesan rasa cinta yang berlebihan
terhadap dunia (harta, tahta,materi, sesama makhluk , dll)

4.Rasa minder dan tak mampu
percaya Allah artinya percaya diri, yakin akan setiap kelebihan dan karunia yang telah Allah
anugerahkan secara istimewa kepada masing-masing makhlukNya. Hal ini terkait dengan rasa syukur
nikmat, karena berlebihan meratapi kekurangan diri dapat menjauhkan cahayaNya, merdupkannya,
bahkan dapat mematikannya.

serta masih banyak lagi kelalaian kami yang dapat saja memudarkan cahaya iman ini..

sampai pada saat kami mencoba bangkit dan menguatkan kembali cahaya ini, kami mendapati bahwa ternyata ruangan , ladang, lahan juga telah semakin meluas...
Maka tiada cara lan, tiada jalan lain melainkan kami harus segera menambahkan kekuatan cahaya kami sesegera mungkin, semaksimal mungkin, dan sebaik-baiknya...

kami mencoba untuk mendekat..terus mendekat..
kepada Sang Pemilik Cahaya...

karena kami berharap dapat menunaikan amanah ini dengan sebak-baiknya, menjadi penerang dalam gulita, menjadi penerang dan mampu memberikan cahaya yang kemudian bermanfaat bagi jalan kehidupan generasi selanjutnya, yakni pencerah peradaban...

semoga Allah meridhoi langkah-langkah kami..
semangat kami.. perjuangan kami...
semoga menjadi pembeda dan penolong kami dihadapanNya kelak..
AMIN..


salam perjuangan!!
salam pencerahan peradaban!!
salam kejayaan!!

"Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan yang menyeru kepada kebajikan, yakni menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung"
[ALI IMRAN: 104]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar