Ada sebuah kisah pada tahun 1895, saat itu orang nomor satu di
Amerika Serikat adalah Presiden Cleveland. Sebagai kepala negara
presiden setiap hari banyak mendapatkan surat dari rakyatnya. Sampai
suatu hari presiden membaca sebuah surat yang isinya cukup menyentuh,
"Yang terhormat Tuan Presiden. Akhir-akhir ini saya mengalami
kegelisahan bathin, yang begitu mencekam, bahkan amat menakutkan saya.
Hanya kepada Tuan Presiden saya layak untuk melaporkannya. Saya seorang
gadis yang berumur 13 Tahun, yang dua tahun yang lalu telah merugikan
negara. Saat itu saya hendak berkirim surat, tetapi saya sedang tidak
punya uang untuk membeli perangko. Kerena surat saya sangat penting,
kemudian saya saya terpaksa mengirim surat itu melalui jasa pos dengan
perangko bekas. Beberapa saat kemudian saya menyadari bahwa saya telah
melakukan sebuah kesalahan. Saya lalu merasa gelisah dan terus gelisah.
Saya mohon Tuan presiden kiranya memaafkan saya, dan saya berjanji
takkan mengulangi kejahatan itu lagi. Bersama dengan surat ini saya
kirim sejumlah uang yang seharga dengan perangko yang saya pakai waktu
itu. Mohon Maaf dan terimakasih. Sebuah hikmah yang baik yang muncul
dari negeri Barat ini mengingatkan kita semua
Bagaimana sebuah
kejujuran yang semestinya hadir secara fitrah pada setiap hati, ternyata
mampu menghadirkan nilai seutuhnya sebagai seorang manusia. Bisa kita
bayangkan bagaimana Presiden akan tersenyum-senyum saat membaca surat
itu, bukan hanya merasakan tergelitik karena lucu, tetapi juga merasa
haru karena ada anak dengan umur 13 tahun mau mengakui kejujuran atas
kesalahannya, dan berani bertanggungjawab atasnya(konsep taubat).
Subhanallah...meskipun kita sring membaca shirah dan kisah-kisah teladan
dari sejarah Islam, Al-Qur'an, Hadits, atau kisah-kisah inspiratif dari
berbagai belahan dunia seperti contoh di atas salah satunya, kita
sering menerima hal-hal yang menggugah nurani- kejujuran alami yang
terlahir suci di lubuk hati...
Pada hakikatnya sifat jujur adalah
wujud penghambaan yang seutuhnya seorang manusia melalui sifat-sifat
Allah dalam Asmaul Husna. Asma'un adalah kata jamak yang berasal dari
kata ismun (isim) yang di dalam Bahasa Indonesia diartikan atau
diterjemahkan dengan nama-nama. Perkataan Husna adalah sebuah kata sifat
yang termasuk pada rumpun kata isim tafdhil (menunjukkan kata lebih
atau ter) yang diambil dari kata hasanatun yang artinya baik. Kedua kata
ini (asma dan Husna)sudah merupakan kata majemuk. Dalam arti istilah
atau definisi maka pengertian kata Asma'ul Husna adalah nama-nama yang
terbaik bagi Allah SWT. Dari semua keindahan dan pesona kejujuran ,
sifat jujur anak-anak memang yang paling sempurna . Mungkin karena
fitrahnya yang senantiasa berbicara. Maka dari itu sedini mungkin firah
mereka diisi dengan keluhuran nilai-nilai mulia ini. Seperti ungkapan
yang disampaikan oleh Robert Fulghum (pakar Pendidikan Anak): "All I
Really need to know I learned in kindergaten."(semua yang perlu saya
ketahui saya pelajari di taman kanak-kanak). Bagilah segala sesuatu
dengan orang lain, bermainlah dengan jujur, jangan memukul orang,
kembalikanlah barang ke tempat semula, bereskan sendiri semua barang
yang telah dipakai, jangan mengambil barang yang bukan milik kita,
katakan maaf jika kita menyakiti seseorang, cucilah tangan sebelum
makan, beristirahatlah sejenak di siang hari, dan tetaplah
bersama-sama...^^
Dan bagi anak-anak ia akan merekam semuanya ,
apapun yang dilihatnya, didengarnya, dan diucapkannya..tanggung jawab
kita untuk merekamkan apa yang terbaik bagi mereka, Ajarkanlah merreka
untuk mengenal Allah, mencintai Rosululloh, menghayati kesempurnaan
ibadah, bangga dengan akhlaq mulia, dan mengamalkan indahnya kasih
sayang. Buah ibadah adalah akhlaq mulia, dan kejujuran adalah
pondasinya,, seperti yang kita selalu sebut dalam Asma-Nya yang telah
berulangkali kita temui karena Kata Asma'ul Husna sendiri berkali-kali
disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadits Rosululloh SAW, yang menunjukkan
betapa pentingnya untuk memahami, mengerti, dan menghayatinya.
"Allah
yang memiliki Asma'ul Husna (nama-nama yang Agung yang sesuai dengan
sifat-sifat Allah) maka memohonlah kepadaNya dengan menyebut Asma'ul
Husna itu." [AL-A'ROF : 180].
Mari menanam sifat jujur pada setiap
helaan nafas, gerakan langkah,dan masih ada harapan untuk memperbaiki
menghapus yang berlalu dengan taubat
seutuhnya..Astaghfirullah..Astaghfirullah..Astaghfirullah.,
-Karena Jujur Itu Indah-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar