Selasa, 25 September 2012

doa... oh doa......


Saat kita menghadapi berbagai kepahitan, kesukaran, atau juga  terbaring tak berdaya , apakah harapan utama kita? tentu saja ingin cepat kembali sehat seperti sediakala..harapan agar Allah selekas mungkin mengakhirinya...  Berusahalah sekuat tenaga bersama ikhtiar dan bantuan 'alat' ,dokter, perawat, untuk meraih kesehatan kembali. Karena pada hakikatnya penyembuhan itu adalah bersama alat atau orang-orang tertentu yang direstui oleh Allah. Sederhananya saat kita datang berobat ke Rumah Sakit misalnya, kemudian kita mematuhi nasihat dokter, itu adalah suatu ikhtiar. Saat kemudian dokter berusaha menyembuhkan kita, itu juga ikhtiar. Obat-obatan, peralatan, dan pelayanan yang baik itu juga merupakan ikhtiar. Meskipun demikian kita tetap ingat bahwa pada hakikatnya yang menyembuhkan bukanlah  yang menyembuhkan itu bukan dokter, perawat,obat, atau peralatan kedokteran modern, karena yang menentukan kesembuhan adalah Allah SWT semata. Maka apakah kita lantas mengabaikanNya? sementara Ia begitu dekat dengan kita, bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri [QS.50 : 16]. Sementara itu nasib hidup dan mati kita berada dalam genggamanNya, Allah telah membukakan jalan selebar-lebarnya melalui sebuah doa. Dalam keadaan lemah tak berdaya sama sekali , doa merupakan salah satu jalan keluar [QS.65 : 2], suatu ketenangan, kekuatan, harapan, dan keberanian hidup yang lebih besar..

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dengan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (agar dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."[QS.7:55-56]


Disamping pengharapan dan keyakinan, doa juga menuntut pembuktian bahwa kita bukan hanya merajuk, tetapi juga memperhatikan perintah2Nya. Wajiblah menunaikan kewajiban, sebagaimana dalam fimanNya sbb:


"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya tentang Aku, maka (katakanlah)bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaknya mereka itu melaksanakan segala perintahKu. Dan hendaklah beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.[QS. 2 : 186]


Namun bagaimanakah jika setelah sekian lama memohon kepada Allah tetapi permohonan kita belum diperkenankan juga? Akankah kita kemudian berputus asa dan berkecil hati? JANGAN sekali-kali JANGAN... Sebab Rosulullah SAW pernah bersabda:


"Aku sesuai dengan dugaan hambaKu kepadaKu, manakala hambaKu berdzikir (mengingat dan menyebut namaKu) dalam dirinya, (yakni dalam keadaan sendirian), Aku pun menyebutnya. Dan manakala ia mengingat namaKu diantara sekelompok manusia, niscaya Aku pun akan mengingat namanya diantara kelompok yang lebih baik daripada kelompoknya itu. Dan manakala ia mendekatiKu sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Dan manakala ia mendekatiKu sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan manakala ia datang kepadaKu sambil berjalan, Aku akan datang kepadaNya sambil berlari." [HR.BUKHARI dan MUSLIM]


"Jangan salahkan siapa-siapa jika kemudian doa kita belum dikabulkan, dan jangan pula menggerutu ataupun merasa jemu untuk terus berdoa." Demikian tulis Syaikh Abdul Qodir Jailani (1078-1167 M),seorang ulama sufi besar dalam bukunya Mafatib Al-Ghaib (Penyingkap Keghoiban). Sebab jika kita memohon tibanya cahaya siang pada saat kian memekatnya kegelapan malam, maka penantian kita akan lama, karena saat itu kepekatan akan terus meningkat hingga tibanya fajar. Tetapi yakinlah bahwa fajar akan menyingsing, baik kita menginginkannya ataupun tidak. Jika kita menghendaki kembalinya malam pada saat itu, maka kita ingat kembali untuk tak jemu berdoa, menyempurnakan ikhtiar,, karena Sesungguhnya beserta kesulitan ada dua kemudahan(QS.94 : 5-6)


Dengan demikian, Ayah-Ibu-Teman-Sahabat-_Saudara-ku....

kita akhirnya menyadari bahwa doa -doa seorang hamba Allah akan dijawabNya dengan berbagai bentuk:
  1. Dikabulkan tepat sesuai yang dimohonkan oleh HambaNya tersebut.
  2. Ditangguhkan sampai beberapa waktu,, untuk menguji ketabahan dan kekuatan iman hambaNya.
  3. Dijawab dalam bentuk ampunan untuk dosa-dosa orang yang berdoa.
  4. Ditangguhkan dengan memberikan balasan terbaik nanti di akhirat.
Dari berbagai jawaban doa itu, bagaimanapun juga Allah Yang Maha Tahu yang manakah yang terbaik bagi setiap HambaNya. Melebihi pengetahuan hambaNya tersebut atas kebutuhannya sendiri. Dengan sabar dan senantiasa tawakkal, hati kita akan lebih menerima dan akan jauh lebih tenteram dalam menjalani ujian kepahitan,sakit,dkk.

"Minta tolonglah kepadaKu dengan Shabar dan Shalat." [QS. 2 : 45]


Ayat diatas merupakan sumber hiburan yang takkan pernah meleset bagi hamba Tuhannya yang terpilih di waktu menghadapi cobaan dan kesuliitan. Tatkala dikelilingi oleh keputusasaan dan patah harapan, dan punggung orang yang paling kuat hampir-hampir patah ditimpa kesukaran, dan kemudian dengan ketenangan menengadah ke langit sambil bertanya "Kapan datangnya pertolongan Allah?"[QS. 2 : 214]. Pada saat itu turunlah hiburan Allah untuk menenteramkan hati yang sedang parah : "Yakinlah Pertolongan Allah itu sudah dekat" [QS.2 : 214]

Insya Allah doa-doa kita akan dijawab olehNya,,
Mari kita sempurnakan ikhtiar, lapangkan hati, prasangkakan yang terbaik kepadaNya...
Karena saat hati lapang, tenang, tenteram, kita pun lebih sehat lahir dan Bathin...
 #Tetaplah.Semangat#
Allah Bersamamu Selalu.. ^^...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar